Final Result Giraldilla 2011

WD : Dwi Agustiawati / Ayu Rahamasari [1] bt Cynthia GONZALEZ / Victoria MONTERO (MEX) [2] 21-14 21-6
MD : Berry ANGRIAWAN / Cristopher RUSDIANTO bt Luiz DOS SANTOS / Alex TJONG (BRA) [1] 21-10 21-12
WS : Putri MUTHIA RESTU bt María De Lucia HERNáNDEZ (CUB) 21-8 21-11
MS : Arief GIFAR RAMADHAN bt Osleni GUERRERO VELAZCO [3/4] (CUB) 21-19 21-13
XD : Cristopher RUSDIANTO / Dwi AGUSTIAWATI bt Berry ANGRIAWAN / Ayu RAHMASARI 17-21 21-14 21-12

Rangking BWF Terbaru 2011 Minggu ke-12

Men’s Single
1. Chong Wei LEE [MAS] (-)
2. Dan LIN [CHN] (-)
3. Taufik HIDAYAT [INA] (-)
4. Long CHEN [CHN] (-)
5. Peter Hoeg GADE [DEN] (-)
6. Boonsak PONSANA [THA] (+1)
7. Tien Minh NGUYEN [VIE] (+1)
8. Jin Chen [CHN] (-2)
9. Simon Santoso [INA] (+3)
10. Jan O Jorgensen [DEN] (-)

Indonesia Player
18 . Alamsyah Yunus (+1)
22 . Dyonisius Hayom Rumbaka (-2)
32 . Tommy SUGIARTO (-)
37 . Sony DWI KUNCORO (+1)
59 . Andre Kurniawan TEDJONO (+1)
81 . Indra Bagus ADE CHANDRA (+14)

Women’s Single
1. Shixian WANG [CHN] (-)
2. Yihan Wang [CHN] (-)
3. Saina NEHWAL [IND] (+1)
4. Xin Wang [CHN] (-1)
5. Tine Baun [DEN] (+1)
6. Xin(1) LIU [CHN] (+1)
7. Juliane Schenk [GER] (+1)
8. Jiang Yanjiao [CHN] (-3)
9. Xuerui LI [CHN] (+1)
10. Youn Joo BAE [KOR] (-1)

Indonesia Player
30 . Lindaweni Fanetri (+8)
31 . Maria Febe Kusumastuti (-)
37 . Adrianti FIRDASARI (+10)
46 . Fransisca RATNASARI (-)
48 . Yuswandari APRILLIA (+3)
65 . ROVITA Ana (-1)
83 . Maria Kristin YULIANTI (-)

Men’s Double
1. Mathias BOE/Carsten MOGENSEN [DEN] (-)
2. Jae Sung JUNG/Yong Dae LEE [KOR] (-)
3. Kien Keat KOO/Boon Heong TAN [MAS] (-)
4. Yun CAI/Haifeng FU [CHN] (+1)
5. Sung Hyun KO/Yeon Seong YOO [KOR] (-1)
6. Markis KIDO/Hendra SETIAWAN [INA] (-)
7. Chieh Min FANG/Sheng Mu LEE [TPE] (-)
8. Muhammad AHSAN/Bona SEPTANO [INA] (-)
9. Alvent Yulianto CHANDRA/Hendra Aprida GUNAWAN [INA] (+1)
10. Hirokatsu HASHIMOTO/Noriyasu HIRATA [JPN] (-1)

Indonesia Player
39. Luluk HADIYANTO/Candra WIJAYA (+1)
44. Angga Pratama/Saputra Rian Agung (+1)
45. Yohanes Rendy Sugiarto/Afiat Yuris WIRAWAN (+2)
58. Berry ANGRIAWAN/ULINNUHA Muhammad (-)
61. Yonatan Suryatama DASUKI/Rian SUKMAWAN (-)
73. Fernando KURNIAWAN/Wifqi WINDARTO (+2)
80.Rahmanto Agripina Prima/Suwardi Ricky Karanda (+3)
97. Andika Anhar/SETYO NUGROHO Hendra (+3)
100. Gert Kunka/Andi Hartono Tandaputra [EST/INA] (+4)

Women’s Double
1. Wen Hsing CHENG/Yu Chin CHIEN [TPE] (-)
2. Maeda Miyuki/Satoko SUETSUNA [JPN] (-)
3. Xiaoli WANG/Yang (F) YU [CHN] (-)
4. Mizuki FUJII/Reika KAKIIWA [JPN] (-)
5. Duang Anong AROONKESORN/Kunchala VORAVICHITCHAIKUL [THA] (+1)
6. Petya NEDELCHEVA/Anastasia RUSSKIKH [BUL/RUS] (-1)
7. Valeria Sorokina/Nina Vislova [RUS] (-)
8. Greysia POLII/Meiliana JAUHARI [INA] (-)
9. Shinta Mulia SARI/Lei YAO [SIN] (-)
10. Shizuka Matsuo/Mami Naito [JPN] (-)

Indonesia Player
24. Nadya Melati/Vita Marissa (-3)
31.Anneke Feinya AGUSTIN/Annisa WAHYUNI (-)
32. Haris Della Destiara/Andini Suci Rizky (-)
37. Komala DEWI/Nurvita KESHYA HANADIA(-)
44. Shendy Puspa IRAWATI/Nitya Krishinda MAHESWARI (+2)
57.Imawan Gebby Ristiyani/Nuraidah Tiara Rosalia (+1)
74. Dwi Agustiawati/ Ayu Rahmasari (+1)

Mixed Double
1. Nan ZHANG/Yunlei Zhao [CHN] (-)
2. Sudket PRAPAKAMOL/Saralee THOUNGTHONGKAM [THA] (-)
3. Joachim Fischer NIELSEN/Christinna PEDERSEN [DEN] (+5)
4. Robert MATEUSIAK/Nadiezda ZIEBA [POL] (-)
5. Sung Hyun KO/Jung Eun HA [KOR] (-)
6. Thomas LAYBOURN/Kamilla RYTTER JUHL [DEN] (-3)
7. Hendra Aprida GUNAWAN/Vita MARISSA [INA] (-1)
8. Tao JIAMING/Qing TIAN [CHN] (-1)
9. Michael Fuchs/Birgit MICHELS [GER] (-)
10. Nathan ROBERTSON/Jenny WALLWORK [ENG] (+2)

Indonesia Player
14. Fran Kurniawan/Pia Zebadiah (-)
15. Tantowi Ahmad/Lilyana Natsir (+5)
19.Muhammad Rijal/Debby Susanto (-2)
29. Nova Widianto/Lilyana Natsir (-1)
34. Markis Kido/Lita Nurlita (+1)
69. Delynugraha Muhammad Rizky/Puspita Richi DILI (+5)
61. OKVANA Viki Indra/Gustiani Sari Megawati (-1)
69. Nova Widianto/Vita Marissa (+3)
72. Fadhilah Rfan/Anggraini Weni (+5)
74. Kusumawardana Tri/Nadya MELATI (+7)
77. Devin Lahardi FITRIAWAN/Liliyana NATSIR (+7)
86. Tantowi AHMAD/Greysia POLII (+5)
90. MULYONO Hendra/Ayu Rahmasari (+5)

4 Wakil Indonesia Tampil di Semifinal

JAKARTA, Kompas.com - Indonesia berharap kepada empat wakilnya yang tampil di semifinal Swiss Terbuka Grand Prix Gold, Sabtu (19/3/11). Simon Santoso, Alvent Yulianto Chandra/Hendra Aprida Gunawan, Meiliana Jauhari/Greysia Polii, dan Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir, menjadi tumpuan untuk mengakhiri paceklik gelar bulu tangkis di Tanah Air.
Ini terjadi setelah mereka mampu melewati hadangan di babak perempat final, Jumat (18/3/11). Dari enam wakil yang tampil pada babak delapan besar tersebut, hanya empat yang lolos. Dua lainnya, yaitu tunggal putri Lindaweni Fanetri serta ganda putra unggulan kelima, Mohammad Ahsan/Bona Septano, dijegal oleh lawan-lawannya.
Lindaweni tak berkutik menghadapi unggulan keempat dari Korea Selatan, Bae Youn Joo, yang menang dua game 21-13, 21-4. Lawan dari negara yang sama juga menghentikan Ahsan/Bona, yaitu unggulan kedua Ko Sung Hyun/Yoo Yeon Seong, yang menang straight game 21-13, 21-18.
Namun empat wakil lainnya berhasil mencapai semifinal turnamen berhadiah 125.000 dollar AS ini. Simon, yang merupakan unggulan kedua, menang 21-17, 21-18 atas unggulan 13 dari Jepang, Sho Sasaki. Selanjutnya, dia akan menghadapi pemain Korea Lee Hyun Il, yang mengalahkan pemain Spanyol Pablo Abian dengan 21-14, 21-12.
Kemenangan mudah juga diraih Meiliana/Greysia. Unggulan kedua ini menaklukkan pemain Korea Jang Ye Na/Kim Min Seo dengan 21-9, 21-7, untuk bertemu pasangan Korea lainnya, Jung Kyung Eun/Kim Ha Na, yang bermain rubber game 21-11, 17-21, 21-18 ketika mengalahkan pasangan Taiwan Hsieh Pie Chen/Wang Pei Rong.
Di nomor ganda campuran, Tantowi/Liliyana membutuhkan waktu 24 menit untuk menghentikan langkah pasangan Denmark, Mads Pieler Kolding/Julie Houmann. Unggulan kelima ini menang 21-12, 21-11 dan akan bertemu unggulan kedua dari Inggris, Nathan Robertson/Jenny Wallwork, yang menyingkirkan pasangan Malaysia Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, dengna 21-7, 18-21, 21-16.
Sedangkan ganda putra Alvent/Hendra AG, yang harus bermain selama 53 menit, berhasil mengalahkan pasangan Belanda Ruud Bosch/Koen Ridder, dengan 16-21, 21-15, 21-17. Di semifinal, unggulan ketujuh ini bakal menghadapi rintangan sangat berat karena bertemu unggulan ketiga dari Korea, Jung Jae Sung/Lee Yong Dae, yang menang 21-19, 21-14 atas unggulan delapan dari Jerman Ingo Kindervater/Johannes Schoettler.

Hasil pertandingan atlit Indonesia Di Swiss Grand Prix Gold 2011 hari Kamis, 17/03/2011



Ganda campuran:
- Tantowi AHMAD/Liliyana NATSIR [5] [INA] vs Yeon Seong YOO/ Min Jung KIM [KOR] 21-15, 21-14
Ganda putri:
- Meiliana JAUHARI/Greysia POLII [2] [INA] vs Jenny WALLWORK/ Gabrielle WHITE [ENG] 21-14, 19-21, 24-22
Ganda putra:
- Alvent Yulianto CHANDRA/ Hendra Aprida GUNAWAN [7][INA] vs Hendri Kurniawan SAPUTRA/ Chayut TRIYACHART [SIN] 21-12, 21-14
- Mohammad AHSAN/Bona SEPTANO [5] [INA] vs Yoshiteru HIROBE/ Kenta KAZUNO [JPN] 20-22, 21-16, 21-14
Tunggal putri:
- Ji Hyun SUNG [KOR] vs Adrianti FIRDASARI 21-13, 21-12
- Lindaweni FANETRI [INA] vs Carolina MARIN [ESP] 22-20, 22-20
Tunggal putra:
- Simon SANTOSO [2] [INA] vs Sergey IVLEV [RUS] 21-17, 23-21

Simon Berpeluang Besar ke Semifinal

JAKARTA, Kompas.com - Satu-satunya tunggal putra Indonesia yang tersisa di Swiss Terbuka, Simon Santoso, berpeluang besar lolos ke semifinal karena di perempatfinal ia bertemu lawan yang sering ia kalahkan.   
Unggulan kedua itu maju ke perempat final turnamen Grand Prix Gold tersebut setelah mengalahkan Sergey Ivlev dari Rusia 21-17, 23-21 pada pertandingan babak 16 besar di Basel, Jumat dinihari WIB.
Pada babak delapan besar, Simon bertemu unggulan Jepang Sho Sasaki, pemain yang tiga kali ia kalahkan dalam empat pertemuan mereka. Menurut hasil yang disiarkan laman resmi turnamen, Sasaki mencapai perempat final dengan menyisihkan pemain Jerman Sven Eric Kastens 21-10, 21-16.   
Sementara itu, langkah tunggal putri Adriyanti Firdasari terhenti di babak 16 besar setelah gagal mengatasi pemain Korea Sung Ji Hyun. Firdasari kalah 13-21, 12-21.      Selain Simon, Indonesia meloloskan Lindaweni Fanetri dan empat ganda ke perempat final yang akan berlangsung mulai Jumat waktu setempat.   
Lindaweni akan bertemu unggulan keempat asal Korea Bae Youn Joo untuk memperebutkan satu tempat di semifinal turnamen berhadiah 125.000 dolar AS tersebut, sedangkan pasangan Greysia Polii/Meiliana Jauhari akan melawan ganda putri Korea Jang Ye Na/Kim Min Seo.   
Sementara ganda campuran unggulan kelima Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir melanjutkan langkah mereka pada turnamen tersebut dengan melawan Mads Pieler Kolding/Julie Houmann dari Denmark.  
Adapun unggulan kelima ganda putra Bona Septano/Muhammad Ahsan akan berusaha membalas kekalahan mereka di Hong Kong Super Series tahun lalu dari pasangan Korea Ko Sung Hyun/Yoo Yeon Seong, saat keduanya bertemu di babak delapan besar Swiss Terbuka.
Sedangkan pasangan Alvent Yulianto/Hendra Aprida Gunawan ditantang ganda putra Belanda Ruud Bosch/Koen Ridden.

Tiga Ganda Indonesia ke Perempat Final

JAKARTA, Kompas.com — Ganda putri terbaik Tanah Air, Meiliana Jauhari/Greysia Polii, melangkah ke perempat final Swiss Terbuka Grand Prix Gold. Setelah berjuang ekstrakeras selama 1 jam 11 menit, unggulan kedua ini berhasil menaklukkan pasangan Inggris, Jenny Wallwork/Gabrielle White, dengan rubber game 21-14, 19-21, 24-22, Kamis (17/3/11).
Hasil positif juga diraih dua ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Bona Septano dan Alvent Yulianto Chandra/Hendra Aprida Gunawan, yang mampu melewati hadangan lawan-lawannya. Alhasil, pasangan yang menempati unggulan 5 dan 7 tersebut berhak meraih tiket perempat final turnamen kelas tiga (berada di bawah Superseries Premier dan Super Series) berhadiah 125.000 dollar AS ini.
Alvent/Hendra AG tak terlalu kesulitan mengempaskan ganda putra Singapura, Hendri Kurniawan Saputra/Chayut Triyachart, yang dibekuk dengan straight game 21-12, 21-14. Namun, Ahsan/Bona harus bermain selama 43 menit sebelum menang 20-22, 21-16, 21-14 atas pasangan Jepang Yoshiteru Hirobe/Kenta Kazuno.
Di babak delapan besar, Jumat (18/3/11), Meiliana/Greysia akan menghadapi pemenang duel  Jang Ye Na/Kim Min Seo (Korea) dengan unggulan delapan, Eto Rie/Yu Wakita (Jepang). Sementara Alvent/Hendra AG menunggu pemenang antara unggulan utama Mathias Boe/Carsten Mogensen (Denmark) dengan Ruud Bosch/Koen Ridder (Belanda). Ahsan/Bona akan menghadapi pemenang antara Naoki Kawamae/Shoji Sato (Jepang) melawan unggulan dua Ko Sung Hyun/Yoo Yeon Seong (Korea).
Untuk sektor ganda putri, Indonesia menurunkan dua wakil. Sayang, pasangan baru yang merupakan spesialis ganda campuran, Pia Zebadiah Bernadeth/Liliyana Natsir, langsung terjegal di babak pertama karena ditaklukkan unggulan lima dari Denmark, Christinna Pedersen/Kamilla Rytter Juhl.
Sedangkan untuk ganda putra, di babak pertama ada tiga wakil dari Tanah Air. Selain Alvent/Hendra AG dan Ahsan/Bona yang masih bertahan, masih ada Titon Gustaman yang berpasangan dengan pemain Swiss, Rohanda Agung. Namun, pasangan gado-gado ini gagal melewati hadangan pemain kualifikasi Denmark, Christian John Skovgaard/Mads Pieler Kolding.

Tantowi/Butet ke Perempat Final

JAKARTA, Kompas.com — Ganda campuran Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir tidak menemui kesulitan saat maju ke babak perempat final Swiss Open Grand Prix Gold, Kamis (17/3).
Tantowi/Butet yang diunggulkan di tempat kelima bermain taktis untuk menyingkirkan lawan mereka, Yoo Yeon Seong/Kim Ming Jun. Tantowi/Butet menang dalam dua game, 21-15 21-14, dalam 28 menit.
Dengan kemenangan di babak perempat final ini, Tantowi/Liliyana akan menghadapi pemenang pertandingan Mikel Delbo Larsen/Mie Schjoett-Kristensen yang menghadapi sesama ganda Denmark, Mads Pieler Kolding/Julie Houmann.
Di babak pertama Tantowi/Liliyana menyingkirkan ganda asal Perancis, Baptiste Careme/Laura Choinet, 21-11 21-12.

Result of YONEX Swiss Open Grand Prix Gold - Day 2

Men's Singles - 2nd Round
Dicky Palyama (Netherlands) beat Indra Bagus Ade Chandra 17-21 22-20 21-19
Simon Santoso beat Stefan Wojcikiewicz (Canada) 21-8 21-15

Women's Singles - 1st Round
Adriyanti Firdasari beat Pai Hsiao Ma (Chinese Taipei) 16-21 21-18 21-17
Lindaweni Fanetri beat Cheng Shao Chieh (Chinese Taipei) 21-17 16-21 22-20
Juliane Schenk (Germany) beat Aprilia Yuswandari 21-12 21-14

Men's Doubles - 1st Round
Alvent Yulianto Chandra/Hendra Aprida Gunawan beat Chen Hung Ling/Lin Yu Lang (Chinese Taipei) 21-15 21-16
Christian John Skovgaard/Mads Pieler Kolding (Denmark) beat Rohanda Agung/Titon Gustaman 21-16 12-21 21-17
Mohammad Ahsan/Bona Septano beat Adam Cwalina/Michael Logosz (Poland) 21-19 21-10

Women's Doubles - 1st Round
Christinna Pedersen/Kamilla Rytter Juhl (Denmark) beat Pia Zebadiah Bernadet/Liliyana Natsir 21-14 21-16
Meiliana Jauhari/Greysia Polii beat Ennia Biedermann/Monika Fischer (Switzerland) 21-9 21-11

Mixed Doubles - 1st Round
Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir beat Baptiste Careme/Laura Choinet (France) 21-11 21-12
Ong Jie Guo/Chong Sook Chin (Malaysia) beat Fran Kurniawan/Pia Zebadiah Bernadet 21-16 21-10

Kelakuan Pemain Putri China Dikecam

BIRMINGHAM, KOMPAS.com — Tunggal putri asal Denmark, Tine Baun, mengecam kelakuan pemain China yang mengabaikan kewajiban tampil di arena All England.
Menurut Baun, sangat tidak adil  ia harus tetap hadir meski tengah mengalami cedera. Sementara itu, pemain China seperti Wang Yihan tidak tampil di stadion nasional indoor arena Birmingham dengan alasan tengah mengalami cedera.

Baun yang tengah mengalami cedera tumit mengikuti kewajiban baru dari Premier Series yang mengharuskan semua pemain hadir, meski tengah mengalami cedera.

"Saya datang dan saya bertanya, mengapa Yihan bisa tidak tampil?" kata Baun, sembari menambahkan, "Saya kira peraturan sudah baik, namun orang-orang harus datang. Anda, kan, tidak bisa minta izin dari dokter anda yang akan  mengatakan anda tidak mungkin bepergian dengan terbang."

"Namun, dokter-dokter di China dapat melakukan hal seperti tu. Bagi saya, itu tidak adil sama sekali," ungkap Baun.

"Sangat tidak adil bila saya dan Pi Hongyan harus datang, sementara Wang Yihan  tidak perlu datang," lanjut Baun. Pi Hongyan merupakan pemain Perancis kelahiran China yang juga mengundurkan diri, namun datang ke Birmingham.

Baun khawatir, larangan ini kemudian tidak akan berlaku lagi. Namun, hal ini dibantah oleh Thomas Lund dari BWF. "Jika satu pemain tidak datang, dia kan didenda 5.000 dollar AS. kecuali bisa menunjukkan surat tidak sehat," katanya.

Gagal Lagi, PSSI-kan PBSI!

GANDA putra Indonesia, Markis Kido/Hendra Setiawan, harus mengubur impiannya membuat sejarah baru di arena All England. Juara dunia 2007 ini menyerah dari pasangan Malaysia, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong, di perempat final yang berlangsung Sabtu (12/3/2011) dini hari di National Indoor Arena Birmingham, Inggris.
Ibarat film, kisah Markis/Hendra di All England sudah “The End” alias selesai. Pasalnya, tahun ini menjadi kesempatan terakhir bagi mereka untuk mengejar gelar juara pertamanya di All England. Tahun depan, faktor kondisi fisik seiring bertambahnya usia (28 tahun) akan membuat kesempatan mereka semakin kecil. Selain itu, banyaknya bermunculan kekuatan muda, terutama dari Cina.
Di set pertama, Markis/Hendra hanya mampu memberikan perlawanan hingga kedudukan 9-9. Setelah itu permainan didominasi Koo Kien Keat/Tan Boon Heong, hingga menang 21-19. Markis/Hendra bermain habis-habisan di set kedua. Meski harus bersusah payah, mereka akhirnya menang dengan 25-23. Namun, kemenangan itu ternyata juga mengandung resiko yang amat berat.
Stamina mereka terkuras, sehingga tak mampu lagi mengembangkan permainan di set ketiga. Setelah kedudukan sama 2-2, Markis/Hendra tak lagi mampu berbuat banyak dan terus tertinggal hingga dalam tempo relatif singkar Koo Kien Keat/Tan Boon Heong mengakhiri pertandingan dengan kemenangan 21-11.
Nasib tim Indonesia pun kembali terpuruk dengan kekalahan Mohammad Ahsan/Bona Septano dari pasangan Cina, Chai Biao/Guo Zhendong. Mereka bertekuk lutut hanya dalam tempo 24 menit dengan skor 18-21 17-21. Kekalahan ini menjadi yang kedua dari Chai Biao/Guo Zhendong di tahun ini, setelah sebelumnya mereka alami di Malaysia Open Super Series, 22 Januari lalu.
Kegagalan ini sekaligus menamba panjang “puasa” gelar yang dialami tim bulutangkis Indonesia di arena All England. Sejak Sigit Budirto/Candra Wijaya menjadi juara pada 2003, Indonesia tak pernah lagi mampu membawa pulang gelar. Prestasi Indonesia mengalami kemerosotan tajam sejak berakhirnya era pemain 90-an seperti Alan Budikusuma, Ardy B Wiranata, Heryanto Arbi, dan Susi Susanti. Dan, semakin tenggelam dalam satu dekade terakhir.
Entah apa sebenarnya yang dilakukan Bidang Pembinaan PB PBSI selama ini, hingga begitu sulit mengembalikan reputasi bulutangkis Indonesia di kancah internasional.
Apakah kualitas materi pemain memang sulit dipacu atau
para pembina sebenarnya tidak mampu mengangkat potensi pemain yang sudah terjaring di Pelatnas? Atau ada yang tidak beres dalam sistem pembinaan bulutangkis nasional?
Jika pertanyaan tersebut tidak segera dijawab dengan pembenahan secara menyeluruh, bukan mustahil cepat atau lambat, “people power” yang terjadi di PSSI menjalar ke PB PBSI.

Kido/Hendra Harus Bermain Sabar

JAKARTA, Kompas.com — Unggulan keempat Markis Kido/Hendra Setiawan akan bertemu lawan berat asal Malaysia, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong di perempat final All England Superseries Premier, Jumat (11/3/11). Ini adalah pertemuan kesembilan mereka dalam turnamen perorangan.

Duel tersebut tidak terhindarkan setelah di babak kedua turnamen berhadiah 350.000 dollar AS ini, Kamis (10/3/11), Kido/Hendra menang atas pasangan Jepang Hirokatsu Hashimoto/Noriyasu Hirata 21-14, 21-13, sedangkan Koo/Tan yang menjadi unggulan kelima menyisihkan pasangan Taiwan, Chen Hung Ling/Lin Yu Lang, 21-10, 22-20.

Menghadapi rival beratnya tersebut, Kido/Hendra, yang sedang mengincar gelar pertama di turnamen klasik ini, mengaku harus bermain penuh kesabaran dan tetap mewaspadai semua kekuatan yang dimiliki lawan. Apalagi, dari delapan pertemuan sebelumnya, ganda Malaysia peringkat lima dunia itu menang lima kali.

"Mereka tidak gampang mati," ujar Hendra, yang juga lolos ke perempat final ganda campuran berpasangan dengan pemain Rusia, Anastasia Russkikh.

"Pokoknya saya akan berusaha maksimal saja, bermain sebaik mungkin," ujar Kido, yang bersama Hendra pernah meraih medali emas Olimpiade dan Asian Games.

Hendra yang mengalami cedera lutut saat bertanding di Asian Games November lalu mengaku, saat ini kondisinya sudah jauh lebih baik.

"Kadang-kadang saja terasa saat mengambil pukulan depan, tetapi secara keseluruhan okelah, sudah pulih 90 persen," ujar Hendra.

Ganda putra pelatnas, Mohammad Ahsan/Bona Septano, juga meraih tempat di babak delapan besar setelah unggulan delapan itu mengalahkan ganda India Rupesh Kumar/Sanave Thomas 21-16, 21-16. Di perempat final, pasangan itu akan melawan ganda putra China, Chai Biao/Guo Zhendong, yang menyisihkan unggulan ketika Jung Jae Sung/Lee Yong Dae dari Korea Selatan dengan kemenangan tiga gim, 13-21, 21-17, 21-8.

Dua ganda putra itu adalah wakil Indonesia yang masih bertahan di ajang tersebut menyusul tersingkirnya pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan pemain tunggal putra Dionysius Hayom Rumbaka. Tontowi/Liliyana kalah oleh pasangan Jerman, Michael Fuchs/Birgit Michels, 21-14, 19-21, 14-21, sedangkan Hayom menyerah kepada unggulan ketiga sekaligus empat kali juara, Lin Dan, dari China dengan skor 11-21, 17-21.

Ganda Putra Lolos, Hayom Gagal

JAKARTA, KOMPAS.com — Dua ganda putra Indonesia lolos ke perempat final All England, Jumat ini, tetapi harapan satu-satunya di tunggal, Dionysius Hayom Rumbaka, dihentikan Lin Dan.
Ganda pelatnas, Muhammad Ahsan/Bona Septano, memastikan diri lebih dulu ke perempat final dengan menyisihkan ganda India, Sanave Thomas/Rupesh Kumar, 21-16, 21-16. Mereka akan menghadapi ganda China, Chai Biao/Guo Zhendoing, di babak perempat final.
Keberhasilan ini diikuti oleh senior mereka, Markis Kido/Hendra Setiawan. Juara Asian Games 2010 ini maju ke perempat final dengan menyisihkan ganda Jepang, Hirokatsu Hashimoto/Noriyasu Hirata, 21-14, 21-13. Di perempat final, mereka akan bertemu lawan bebuyutan mereka dari Malaysia, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong, yang diunggulkan di tempat kelima.
Hendra Setiawan yang turun di nomor ganda campuran bersama pemain Rusia, Anastasisa Russkikh, juga maju ke perempat final dengan mengalahkan unggulan 8 asal Taiwan, Chen Hung Ling/Cheng Wen Hsing, 21-15, 21-13. Mereka akan menghadapi ganda Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen, di perempat final.
Namun, kegagalan dialami harapan satu-satunya di tunggal putra, Dionysius Hayom Rumbaka. Hayom disingkirkan tembok China, Lin Dan, dalam dua game 11-21, 17-21 dalam 33 menit. Begitu pun ganda campuran utama Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir. Unggulan 7 ini disingkirkan ganda asal Jerman, Michael Fuchs/Birgit Michels, dalam rubber game 21-14, 19-21, 14-21.

Ahsan/Bona ke Perempat Final

BIRMINGHAM, Kompas.com - Ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Bona Septano, melangkah ke perempat final All England Superseries Premier. Di babak kedua turnamen klasik ini, Kamis (10/3/11), pasangan Pelatnas Cipayung yang ditempatkan sebagai unggulan delapan tersebut menang dua game langsung 21-16, 21-16 atas pemain India, Rupesh Kumar/Sanave Thomas.
Selanjutnya, di babak delapan besar event berhadiah 350.000 dollar AS ini, Jumat (11/3/11), Ahsan/Bona akan menghadapi pasangan China, Chai Biao/Guo Zhendong, yang menang 13-21, 21-17, 21-8 atas unggulan ketiga dari Korea, Jung Jae Sung/Lee Yong Dae. Mereka akan memperebutkan tiket semifinal.
Keberhasilan Ahsan/Bona membuat Indonesia tetap memelihara asa membawa pulang gelar dari sektor ganda putra. Apalagi, jika unggulan keempat Markis Kido/Hendra Setiawan, juga bisa melewati hadangan pemain Jepang, Hirokatsu Hashimoto/Noriyasu Hirata. Kido/Hendra baru akan bermain pada pukul 18.30 waktu London, atau pukul 01.30 dini hari WIB.
Dengan demikian, sejauh ini baru dua pemain Indonesia yang lolos ke perempat final. Sebelumnya, Hendra Setiawan yang lebih dulu lolos di sektor ganda campuran. Berpasangan dengan pemain Rusia, Anastasia Russkikh, mereka membuat kejutan dengan mengalahkan unggulan delapan dari Taiwan, Chen Hung Ling/Cheng Wen Hsing, dengan straight game 21-15, 21-13.
Hendra menjadi satu-satunya harapan Indonesia di sektor ganda campuran. Pasalnya, pasangan terbaik Pelatnas, Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir (unggulan 7), menyerah 21-14, 19-21, 14-21 dari pasangan Jerman, Michael Fuchs/Birgit Michels.

Hendra Jadi Harapan di Ganda Campuran

BIRMINGHAM, Kompas.com - Pasangan gado-gado Indonesia/Rusia, Hendra Setiawan/Anastasia Russkikh, melangkah ke perempat final All England Superseries Premier, Kamis (10/3/11). Mereka meraih tiket babak delapan besar turnamen klasik ini setelah menumbangkan unggulan kedelapan dari Taiwan, Chen Hung Ling/Cheng Wen Hsing, dengan straight game 21-15, 21-13.
Jumat (11/3/11), Hendra/Anastasia akan menghadapi pasangan Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen, yang lolos setelah menang mudah 21-7, 21-12 atas pasangan Taiwan, Lee Sheng Mu/Chien Yu Chin. Mereka akan memperebutkan tiket semifinal turnamen berhadiah 350.000 dollar AS ini.
Keberhasilan Hendra/Anastasia ini sedikit mengurangi rasa malu Indonesia di sektor ganda campuran. Pasalnya, tinggal Hendra yang menjadi harapan tunggal tim Merah-Putih, setelah ganda campuran terbaik Pelatnas Cipayung yang ditempatkan sebagai unggulan ketujuh, Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir, disingkirkan pasangan Jerman Michael Fuchs/Birgit Michels, dengan 21-14, 19-21, 14-21.
Di All England ini, Hendra tampil di dua nomor. Selain ganda campuran, dia juga bermain di nomor spesialisnya, ganda putra, berpasangan dengan Markis Kido. Peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 ini, yang ditempatkan sebagai unggulan keempat, akan menghadapi pasangan Jepang, Hirokatsu Hashimoto/Noriyasu Hirata.
Hendra/Anastasia tampil agresif selama duel yang berdurasi 23 menit ini. Terbukti, data statistik menunjukkan mereka melakukan 19 smash winner, dibandingkan lawannya yang membuat 11 smash winner. Mereka juga tampil impresif ketika meladeni permainan net, karena berhasil meraih 15 net winner (lawan hanya 8).
Pada game pertama, Hendra/Anastasia langsung melejit dan sempat memimpin jauh 12-5. Meskipun sempat dikejar dan skor menjadi imbang 15-15, tetapi Hendra/Anastasia bisa melaju lagi dengan meraih enam poin secara beruntun untuk menang 21-15.
Di game kedua, Hendra/Anastasia tak tersentuh. Sejak unggul 3-0, pasangan tersebut terus menjauh dan semakin tak terkejar ketika memimpin 19-11. Sempat kehilangan dua poin, Hendra/Anastasia akhirnya memenangi pertarungan ini dengan 21-13.

Indonesia Unggulan Ketiga Piala Sudirman

JAKARTA, Kompas.com - Indonesia menempati unggulan ketiga di bawah China dan Denmark, pada kejuaraan dunia beregu campuran, Piala Sudirman, di Qingdao, China, 22-29 Mei 2011.
Menurut siaran pers pada laman resmi Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), Kamis (10/3/11), penentuan unggulan tersebut berdasarkan total jumlah poin ranking dunia yang diperoleh pemain/pasangan berperingkat tertinggi masing-masing negara pada ranking dunia yang dikeluarkan BWF pada 3 Maret.
Indonesia, yang antara lain mempunyai tunggal putra berperingkat dua dunia Taufik Hidayat, ganda putra peringkat empat dunia Markis Kido/Hendra Setiawan, ganda putri ranking delapan Greysia Polii/Meiliana Jauhari dan ranking lima ganda campuran Hendra Aprida Gunawan/Vita Mariisa, mengumpulkan total 284.163 poin.
Juara bertahan China memperoleh 348.496 poin dan menjadi unggulan teratas karena pemain tunggal putri Wang Shixian dan ganda campuran Zhang Nan/Zhao Yunlei menempati peringkat nomor satu. Ditambah dengan peringkat tiga tunggal putra Lin Dan serta ganda putra Cai Yun/Fu Haifeng dan ganda putri Wang Xiaoli/Yu Yang masing-masing berada di peringkat enam dan tiga.
Sementara itu, Taiwan membuat kejutan dengan meraih posisi unggulan keempat di atas Korea Selatan (Korsel) dan Malaysia yang masing-masing berada di urutan kelima dan keenam pada divisi elite turnamen dua tahunan tersebut.
Divisi elite (Divisi 1) Piala Sudirman akan diikuti 12 tim dari total 32 tim yang akan berlaga di Qingdao. Selain China, Denmark, Indonesia, Taiwan, Korsel dan Malaysia, enam negara lainnya yang akan menggenapi ke-12 tim tersebut, yakni Thailand (7), Jepang (8), Jerman (9), India (10), Inggris (11) dan Rusia (12).
Divisi teratas itu akan dibagi ke dalam empat grup yang terdiri atas masing-masing tiga tim. Pada Divisi 2 dan Divisi 3, akan terdapat delapan tim pada masing-masing divisi sedangkan Divisi 4, hanya akan terdiri atas empat tim.
Negara-negara yang masuk dalam Divisi 2 adalah Hongkong, Belanda, Perancis, Kanada, Singapura, AS, Ukraina dan Peru, sedangkan Divisi 3 terdiri atas Bulgaria, Vietnam, Republik Ceko, Swedia, Australia, Afrika Selatan, Slovakia, dan Sri Lanka. Adapun empat tim divisi terbawah adalah Filipina, Islandia, Israel, dan Seychelles.
Acara pengundian untuk menentukan tim-tim pada setiap grup akan ditentukan segera.
Pada final 2009, China mengalahkan Korsel 3-0, sementara Malaysia dan Indonesia berakhir di urutan ketiga dan keempat berturut-turut.
Indonesia meraih gelar saat turnamen tersebut diselenggarakan untuk pertamakalinya pada 1989 sementara Korsel telah menjuarainya tiga kali (1991, 1993 dan 2005), sedangkan China sedang mengejar gelar kedelapan.

Hayom Hadapi Tembok China

JAKARTA, Kompas.com - Tunggal putera muda usia, Dionysius Hayom Rumbaka harus menghadapi unggulan 3 asal China, Lin Dan di babak kedua turnamen All England, Kamis (10/3).
Hayom merupakan harapan yang tersisa Indonesioa di sektor tunggal putera. Tiga tunggal putera senior lainnya, Taufik Hidayat, Sony Dwi KUncoro dan Simon Santoso langsung terempas dibabat lawan mereka di babak pertama, Rabu (9/3).
Hayom maju ke babak kedua dengan menyingkirkan pemian India, Ajay Jayaram 21-17 21-19. Sementara tembok China, Lin Dan maju ke babak kedua dengan menyingkirkan pemain veteran Malaysia, Wong Chong Hann 21-14 21-17.
Bagi Hayom, kesempatan bertemu Lin dan meruapakan hal yang langka. Ia mendapat kesempatan menjajal permainan pemain yang dianggap memiliki pukulan terlengkap di dunia saat ini.
Indonesia juga masih menyisakan harapan di ganda putera pada pasangan Muhammad Ahsan/Bona Septano dan -siapa lagi- Markis Kido/Hendra Setiawan.
Ahsan/Bona yang diunggulkan di tempat ke 8 akan menghadapi  ganda India Rupesh Kumar/Sanave Thomas. Sementara Kido/Hendra yang unggulan 4 bertemu ganda Jepang, Hirokatsu Hashimoto/Noriyasu Hirata.
Di ganda campuran, Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir akan bertemu ganda Jerman, Michael Fuchs/Birgit Michels. Hendra Setiawan yang berpasangan dengan pemain Rusia, Anastasia Russkikh ditantang unggulan 9 asal Taiwan, Chen Hung Ling/Cheng Wen Hsing.

Taufik Tidak Mengerti Bisa Kalah








JAKARTA, Kompas.com -  Pemain unggulan kedua Taufik Hidayat secara mengejutkan kalah pada pertandingan pertamanya dalam turnamen All England Super Series Premier di Birmingham, Inggris, Kamis dinihari WIB.   
Pada pertandingan yang digelar di National Indoor Arena tersebut, dua kali finalis All England (1999 dan 2000) itu kalah oleh pemain Jepang peringkat 28 dunia Kazushi Yamada 10-21, 14-21.
"Saya tidak tahu mengapa saya begitu buruk -- saya hanya merasa kurang enak," kata pemain unggulan kedua itu seperti dikutip kantor berita AFP. "Saya tidak mengira dia sungguh bagus. Saya sangat banyak melakukan kesalahan sendiri."
Kekalahan tersebut adalah yang keduakalinya dialami Taufik menghadapi Yamada, perempat finalis Kejuaraan Dunia dan Swiss Terbuka 2010. Kekalahan pertama dialami Taufik di Swiss. Ini juga boleh jadi merupakan isyarat agar Taufik mengubur impiannya meraih gelar juara di All England, satu-satunya gelar turnamen bergengsi  yang belum pernah diraihnya.
Tumbangnya pemain peringkat dua dunia dan juara Olimpiade Athena 2004 itu menggenapi keterpurukan tunggal putra Indonesia yang sudah kehilangan dua pemain pada babak yang sama.
Pemain peringkat 13 dunia Simon Santoso kalah oleh unggulan delapan asal Thailand Boonsak Ponsana dalam dua game langsung 19-21, 15-21.
Sementara Sony Dwi Kuncoro yang tampil pada turnamen pertamanya sejak dia menderita cedera pada Indonesia Grand Prix Gold Oktober lalu, menyerah kepada pemain China Bao Chunlai 10-21, 6-21.
Dengan demikian, Indonesia hanya menyisakan satu tunggal putra, Dionysius Hayom Rumbaka pada putaran kedua yang akan dimulai Kamis petang.  
Namun, pada babak 16 besar tersebut, Hayom yang sebelumnya membukukan kemenangan atas Ajay Jayaram dari India 21-17, 21-19, menghadapi pertandingan berat melawan unggulan ketiga asal China Lin Dan.

Tantowi/Butet Lolos




JAKARTA, KOMPAS.com — Tantowi Ahmad/Liliyana Natsir lolos ke babak kedua All England, Rabu (9/3/2011), tetapi dua ganda campuran lainnya kandas.
Tantowi/Butet yang diunggulkan di tempat ketujuh harus bermain rubber game untuk menaklukkan ganda asal Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Lu Ying. Ganda utama Pelatnas Cipayung ini menang 21-12, 7-21, 21-19 dalam 37 menit.
Namun, langkah Tantowi/Butet tidak diikuti dua ganda campuran lainnya. Ganda veteran Nova Widianto/Vita Marissa yang harus melewati babak kualifikasi disingkirkan unggulan 4 dari Polandia, Robert Mateusziak/Nadiezda Zieba, 14-21, 19-21.
Sementara kegagalan juga dialami ganda muda Muhammad Rijal/Debby Susanto. Ganda Indonesia ini kalah pengalaman menghadapi ganda Inggris, Nathan Robertson/Jenny Wallwork. Rijal/Debby menyerah 16-21, 19-21 dalam waktu 30 menit.
Di ganda putri, ganda putri terkuat Indonesia, Greysia Polii/Meiliana Jauhari, juga tersingkir di babak pertama. Greysia/Meiliana yang diunggulkan di tempat ketujuh  ditaklukkan ganda Denmark, Tine Damkjaer/Marie Roepke, 20-22, 16-21.

Ahsan/Bona Maju ke Babak Kedua

BIRMINGHAM, Kompas.com - Ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Bona Septano, meraih tiket babak kedua All England Superseries Premier. Menghadapi perlawanan ketat pasangan Malaysia, Mohd Fairuzizuan Mohd Tazari/Ong Soon Hock, pemain Pelatnas Cipayung yang ditempatkan sebagai unggulan delapan ini menang 21-10, 19-21, 21-14.
Di babak kedua, Kamis (10/3/11), Ahsan/Bona akan menghadapi pemenang duel antara Rupesh Kumar/Sanave Thomas (India) vs Gan Teik Chai/Tan Bin Shen (Malaysia). Mereka akan memperebutkan tiket perempat final turnamen berhadiah 350.000 dollar AS ini.
Selain Ahsan/Bona, Indonesia masih memiliki dua wakil di sektor ganda putra, yaitu unggulan keempat Markis Kido/Hendra Setiawan dan Alvent Yulianto Chandra/Hendra Aprida Gunawan. Dua pasangan non-Pelatnas tersebut belum bertanding, di mana Kido/Hendra ditantang pasangan kualifikasi dari Malaysia Chan Peng Soon/Lim Khim Wah, sedangkan Alvent/Hendra AG bertemu pasangan Polandia Adam Cwalina/Michal Logosz.
Sejauh ini, sebagian besar pemain Indonesia sudah berguguran. Di sektor ganda putri Indonesia tak punya wakil lagi setelah Meiliana Jauhari/Greysia Polii tersingkir, sedangkan di tunggal putra dua pemain sudah harus angkat koper, yaitu Simon Santoso dan Sony Dwi Kuncoro. Di tunggal putri, Indonesia bahkan tidak punya wakil di babak utama, karena tiga pemainnya langsung "out" di kualifikasi.

Fran/Pia "Out", Hendra/Anastasia Lolos



BIRMINGHAM, Kompas.com — Dua ganda campuran Indonesia mengalami nasib yang berbeda pada babak pertama All England Superseries Premier, Rabu (9/3/11). Pasangan Pelatnas Cipayung, Fran Kurniawan/Pia Zebadiah Bernadet, tersingkir, sedangkan pasangan non-Pelatnas yang merupakan pasangan gado-gado, Hendra Setiawan (Indonesia)/Anastasia Russkikh (Rusia), lolos ke babak kedua.
Fran/Pia harus mengakui kehebatan pasangan China, He Hanbin/Yu Yang, dalam duel berdurasi 24 menit. Mereka kalah 11-21, 15-21. Sementara itu, Hendra/Anastasia tampil menawan ketika melawan pasangan Ukraina, Valeriy Atrashchenkov/Elena Prus, karena mereka hanya perlu waktu 17 menit untuk menang, 21-10, 21-10.
Di babak kedua turnamen berhadiah 350.000 dollar AS ini, Kamis (10/3/11), Hendra/Anastasia akan bertemu pemenang antara Songphon Anugritayawon/Kunchala Voravichitchaikul (Thailand) vs unggulan delapan Chen Hung Ling/Cheng Wen Hsing (Taiwan).
Untuk sektor ganda campuran, Indonesia memiliki total 5 wakil. Dengan tersingkirnya Fran/Pia, maka harapan tertinggal pada unggulan ketujuh Tantowi Ahmad/Liliyana Natsi  yang akan melawan pasangan Malaysia, Chan Peng Soon/goh Liu Ying, Muhammad Rijal/Debby Susanto bertemu pemain Inggris Nathan Robertson/Jenny Wallwork, serta pasangan veteran Nova Widianto/Vita Marissa menantang unggulan keempat dari Polandia, Robert Mateusiak/Nadiezda Zieba.

Putri Indonesia Memprihatinkan!








BIRMINGHAM, Kompas.com — Tim bulu tangkis putri Indonesia sangat memprihatinkan dan masih berada di titik terendah dalam mengejar prestasi. All England Superseries Premier yang memberikan gambaran tersebut karena tak ada lagi wakil dari Tanah Air yang bertahan di turnamen klasik itu.
Kekalahan ganda putri yang ditempatkan sebagai unggulan ketujuh, Meiliana Jauhari/Greysia Polii, membuat semua pemain putri Indonesia harus pulang lebih cepat. Dalam pertarungan melawan pasangan baru Denmark, Line Damkjaer Kruse/Marie Roepke, Rabu (9/3/11), Meiliana/Greysia menyerah dua game langsung, 20-22, 16-21, setelah bertarung selama 36 menit.
Padahal, Meiliana/Greysia merupakan pasangan terbaik di Pelatnas Cipayung dan menjadi satu-satunya harapan untuk membuat kejutan dalam turnamen berhadiah 350.000 dollar AS ini. Pasalnya, sehari sebelumnya tiga pemain tunggal putri Indonesia sudah lebih dulu tersingkir di babak kualifikasi.
Ini harus menjadi perhatian PB PBSI jika ingin meningkatkan prestasi sektor putri bulu tangkis Indonesia. Jika tidak, keterpurukan para srikandi Merah-Putih akan terus berlanjut entah sampai kapan.

Menyesakkan! Simon dan Sony Tersingkir



BIRMINGHAM, KOMPAS.com — Dua pemain Pelatnas Cipayung, Simon Santoso dan Sony Dwi Kuncoro, langsung tersingkir di babak pertama All England Superseries Premier, Rabu (9/3/11). Dua tunggal putra yang sangat diharapkan bisa memberikan harapan bagi Indonesia untuk meraih gelar di turnamen klasik berhadiah 350.000 dollar AS itu dengan mudah dikalahkan lawan-lawannya.
Simon harus mengakui kehebatan pemain nomor satu Thailand yang ditempatkan sebagai unggulan kedelapan, Boonsak Ponsana. Dalam duel berdurasi 43 menit, Simon menyerah dua game, 19-21, 15-21. Kekalahan menyesakkan juga dialami Sony yang menyerah dua game langsung, 10-21, 6-21, dari pemain kidal China, Bao Chunlai.
Seperti yang sudah diduga, Simon dan Sony bakal kesulitan tampil di event akbar ini. Rangkaian cedera yang membekap akhir-akhir ini menjadi hambatan bagi mereka untuk bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Alhasil, Simon dan Sony harus mengakhiri kiprahnya di Birmingham, tempat berlangsungnya All England.
Simon, yang sebelum laga ini kalah 3-4 dari Boonsak dalam head-to-head pertemuan, mengalami kesulitan untuk mengembangkan permainannya. Itu terlihat dari perolehan poin selama dua game, di mana dia selalu jauh tertinggal dari Boonsak.
Di game pertama Simon sempat tertinggal 2-9 dan sempat memangkas jaraknya menjadi 12-14. Namun, setelah itu Boonsak kembali meraup enam poin secara beruntun untuk unggul 20-12 sebelum mengakhirinya dengan 21-19.
Pada game kedua, Simon berusaha memberikan perlawanan lebih gigih lagi. Meskipun selalu tertinggal, Simon selalu menguntit perolehan poin Boonsak hingga kedudukan 11-12. Setelah itu, Boonsak kembali menjauh dengan keunggulan 18-15 sampai akhirnya menang 21-15 dan memastikan diri maju ke babak kedua untuk bertemu pemenang antara Joachim Persson (Inggris) vs Lee Hyun Il (Korea).
Sony kalah lebih tragis
Di lapangan lain, Sony harus mengakui kehebatan Bao Chunlai yang sebelum laga ini unggul 5-3 dalam rekor pertemuan mereka. Bao hanya perlu waktu 29 menit untuk meraih tiket babak kedua dan menunggu pemenang antara unggulan utama dari Malaysia, Lee Chong Wei vs Brice Leverdez (Perancis).
Dari skor akhir, terlihat sangat jelas bagaimana dominasi Bao atas Sony. Pada game pertama, Bao memimpin 5-1 sebelum Sony mengejar dan mengubah kedudukan menjadi 4-5. Akan tetapi, setelah itu Bao kembali menjauh hingga kedudukan 11-4, kemudian unggul 18-8 dan menang 21-10.
Di game kedua, permainan sangat berat sebelah. Bao dengan cepat unggul 6-0, sebelum terjadi beberapa pergantian servis hingga skor 13-16. Setelah itu Bao menyapu bersih delapan poin tersisa untuk menang 21-6.
Kegagalan Simon dan Sony ini membuat Indonesia tinggal berharap kepada Dionysius Hayom Rumbaka dan unggulan kedua, Taufik Hidayat. Mereka baru akan bermain tengah malam nanti (waktu Indonesia), dimana Hayom bertemu pemain kualifikasi India, Ajay Jayaram, dan Taufik menghadapi pemain Jepang, Kazushi Yamada.

Match overview of Tuesday, March 08, 2011
 











Nova WIDIANTO[INA]
Vita MARISSA[INA]
-
[RUS] Vitalij DURKIN
[RUS] Nina VISLOVA
21-11 16-21 21-13






Halim Haryanto HO[USA]
Eva LEE[USA]
-
[TPE] Chieh Min FANG
[TPE] Pei Rong WANG
21-19 27-25






Min Chun LIAO[TPE]
Hsiao Huan CHEN[TPE]
-
[MAS] Jien Guo ONG [3]
[MAS] Sook Chin CHONG
23-21 21-11






Mikkel DELBO LARSEN[DEN]
Mie SCHJOETT-KRISTENSEN[DEN]
-
[FRA] Baptiste CAREME
[FRA] Laura CHOINET
21-19 22-20






Markis KIDO[INA]
Lita NURLITA[INA]
-
[KOR] Baek Choel SHIN
[KOR] Ha Na KIM
21-16 22-20






Noriyasu HIRATA[JPN]
Miyuki MAEDA[JPN]
-
[HKG] Wai Hong WONG [4]
[HKG] Hoi Wah CHAU
21-14 21-13






Ruud BOSCH[NED]
Lotte JONATHANS[NED]
-
[GER] Johannes SCHOETTLER
[GER] Sandra MARINELLO
21-19 21-19






Alexandr NIKOLAENKO [2][RUS]
Valeri SOROKINA[RUS]
-
[THA] Nipitphon PUANGPUAPECH
[THA] Somsri NESSARA
21-14 21-15






Hyun Il LEE[KOR]
-
[FRA] Brice LEVERDEZ [1]
Walkover






Pablo ABIAN[ESP]
-
[IRL] Scott EVANS
17-21 21-19 21-17






Tanongsak SAENSOMBOONSUK [4][THA]
-
[UKR] Valeriy ATRASHCHENKOV
21-13 21-9






Carl BAXTER[ENG]
-
[DEN] Christian LIND THOMSEN
21-9 21-14






Ajay JAYARAM[IND]
-
[NED] Eric PANG
21-17 21-14






Hans-Kristian VITTINGHUS [3][DEN]
-
[HKG] Yan Kit CHAN
18-21 24-22 21-19






Anand PAWAR[IND]
-
[DEN] Rune ULSING
21-10 22-20






Hsuan Yi HSUEH[TPE]
-
[HKG] Wing Ki WONG [2]
21-9 21-9






Savitree AMITAPAI[THA]
Somsri NESSARA[THA]
-
[USA] Eva LEE
[USA] Paula Lynn OBANANA
21-19 21-17






Lita NURLITA[INA]
Saralee THOUNGTHONGKAM[THA]
-
[SIN] Mingtian FU
[SIN] Juan GU
21-15 21-13






Shu CHENG [2][CHN]
Jin MA[CHN]
-
[TPE] Hsin Yun CHANG
[TPE] Chia Wen LAI
21-11 21-12






Moon Hi KIM[KOR]
-
[DEN] Karina JORGENSEN
21-17 10-21 21-19






Hsiao Ma PAI[TPE]
-
[CAN] Nicole GRETHER
21-15 21-13






Tsz Ka CHAN[HKG]
-
[RUS] Tatjana BIBIK
20-22 21-19 21-12






Rena WANG[USA]
-
[CAN] Charmaine REID
21-8 21-11






Olga KONON[GER]
-
[SIN] Jiayuan CHEN
14-21 21-11 21-14






Hsiao Huan CHEN[TPE]
-
[INA] Lindaweni FANETRI [4]
21-18 11-21 21-13






Mohd Zakry ABDUL LATIF[MAS]
Thien How HOON[MAS]
-
[NED] Ruud BOSCH [1]
[NED] Koen RIDDER
21-13 21-16






Juan GU[SIN]
-
[INA] Adrianti FIRDASARI [3]
21-12 21-12






Mingtian FU[SIN]
-
[INA] Aprilla YUSWANDARI
12-21 21-16 21-15






Patipat CHALARDCHALEAM[THA]
Nipitphon PUANGPUAPECH[THA]
-
[GER] Michael FUCHS
[GER] Oliver ROTH
13-21 21-17 21-17






Baptiste CAREME[FRA]
Sylvain GROSJEAN[FRA]
-
[INA] Luluk HADIYANTO
[INA] Candra WIJAYA
Walkover






Vitalij DURKIN[RUS]
Alexandr NIKOLAENKO[RUS]
-
[INA] Yohanes Rendy SUGIARTO
[INA] Afiat Yuris WIRAWAN
21-17 21-15






Peng Soon CHAN [4][MAS]
Khim Wah LIM[MAS]
-
[INA] Angga PRATAMA
[INA] Ryan Agung SAPUTRA
21-16 29-27






Xiaolong LIU [3][CHN]
Zihan QIU[CHN]
-
[DEN] Rasmus BONDE
[DEN] Anders KRISTIANSEN
No match






Ki Jung KIM[KOR]
Sa Rang KIM[KOR]
-
[NED] Jorrit DE RUITER
[NED] Dave KHODABUX
21-15 21-13






Min Chun LIAO[TPE]
Chun Wei WU[TPE]
-
[SCO] Robert BLAIR ~ [2]
[INA] Flandy LIMPELE ~
22-20 18-21 21-16






Hyun Il LEE[KOR]
-
[ESP] Pablo ABIAN
18-21 21-17 21-13






Tanongsak SAENSOMBOONSUK [4][THA]
-
[ENG] Carl BAXTER
21-16 21-15






Ajay JAYARAM[IND]
-
[DEN] Hans-Kristian VITTINGHUS [3]
17-21 21-15 22-20






Anand PAWAR[IND]
-
[TPE] Hsuan Yi HSUEH
21-18 21-11






Nova WIDIANTO[INA]
Vita MARISSA[INA]
-
[USA] Halim Haryanto HO
[USA] Eva LEE
21-16 21-16






Alexandr NIKOLAENKO [2][RUS]
Valeri SOROKINA[RUS]
-
[NED] Ruud BOSCH
[NED] Lotte JONATHANS
21-19 21-16






Noriyasu HIRATA[JPN]
Miyuki MAEDA[JPN]
-
[INA] Markis KIDO
[INA] Lita NURLITA
18-21 21-9 21-18






Mikkel DELBO LARSEN[DEN]
Mie SCHJOETT-KRISTENSEN[DEN]
-
[TPE] Min Chun LIAO
[TPE] Hsiao Huan CHEN
21-10 21-10






Hsiao Ma PAI[TPE]
-
[KOR] Moon Hi KIM
20-22 21-17 21-15






Juan GU[SIN]
-
[SIN] Mingtian FU
13-21 21-13 21-11






Hsiao Huan CHEN[TPE]
-
[GER] Olga KONON
21-12 21-16






Tsz Ka CHAN[HKG]
-
[USA] Rena WANG
21-9 18-21 21-15






Peng Soon CHAN [4][MAS]
Khim Wah LIM[MAS]
-
[FRA] Baptiste CAREME
[FRA] Sylvain GROSJEAN
21-18 21-17






Ki Jung KIM[KOR]
Sa Rang KIM[KOR]
-
[TPE] Min Chun LIAO
[TPE] Chun Wei WU
21-18 21-18






Mohd Zakry ABDUL LATIF[MAS]
Thien How HOON[MAS]
-
[THA] Patipat CHALARDCHALEAM
[THA] Nipitphon PUANGPUAPECH
21-14 21-11






Vitalij DURKIN[RUS]
Alexandr NIKOLAENKO[RUS]
-
No match